Nama : Falencia
Umur :
2 tahun 1 bulan
Anak ke : 3
Nama orang tua :
Ayah : Sugianto
Ibu : Namiro
Pekerjaan orang tua :
Ayah : Wiraswata
Ibu : IRT
Pengasuh : Orang tua
Data :
- [atu] ‘satu’
- [wa] ‘dua’
- [ita] ‘tiga’
- [mpat] ‘empat’
- [ima] ‘lima’
- [nam] ‘enam’
- [uduh] ‘tujuh’
- [apan] ‘delapan’
- [iyan] ‘sembilan’
- [uyuh] ‘sepuluh’
- [iyu] ‘biru’
- [unin] ‘kuning’
- [eyah] ‘meraah’
- [ntih] ‘putih’
- [ayi] ‘lari’
- [nta?] ‘mintak’ ‘minnta’
- [iyup] ‘selup’ ‘sendal’
- [ambu] ‘jambu’
- [ati] ‘agi’ ‘lagi’
- [andi] ‘mandi’
- [andi] ‘andri’
- [cidu] ‘sidu’
- [bobo?] ‘tidur’
- [es] ‘es’
- [udah] ‘sudah’
- [cia] ‘fia’
- [ibu] ‘ibu’
- [bapa?] ‘bapak’
- [yo] ‘namiro’
- [anto] ‘sugianto’
- [ayon] ‘balon’
- [cuk] ‘busuk’
- [ndak] ‘idak’ ‘tidak’
- [mpah] ‘tumpah’
- [bebin] ‘bibir’
- [men] ‘permen’
- [num] ‘minum’
- [iyit] ‘duit’
- [mam] ‘makan’
- [cucu] ‘susu’
- [obat] ‘obat’
- [mpin] ‘kuping’ ‘telinga’
- [nenes] ‘nyenyes’ ‘cerewet’
- [oya] ‘sekolah’
- [ambutan] ‘rambutan’
- [ena] ‘pena’
- [andin] ‘anjing’
- [ayip] ‘huruf alif’
- [ca] ‘huruf tsa’
- [tek uyu] ‘agek dulu’ ‘nanti dulu’
- [dak ayak] ‘dak galak’ ‘tidak mau’
- [bobo? uyu] ‘tidur dulu’
- [dik anis] ‘adik nangis’
- [dik andu] ‘adik andu’
- [yuk ndah] ‘ayuk indah’
- [buk, apo ?] ‘nama ibu siapa’
- [ni dik andu] ‘ini adik andu’
- [mam mo yok] ‘makan samo telok’ ‘makan lauk telur’
- [buk, cia num cucu] ‘ibu, fia minum susu’
- [buk, cia nak andi] ‘ibu, fia mau mandi’
Analisis :
1. Pemerolehan Fonologi
Pada
usia 2 tahun 1 bulan, Falencia, yang memiliki nama panggilan Fia, hampir
menguasai semua vokal, kecuali [ ].
Contoh :
[a] [andi] ‘mandi’
[u] [udah] ‘sudah’
[o] [obat] ‘obat’
[i] [ita] ‘tiga’
[e] [men] ‘permen’
[ ] [mpat] ‘empat’
Berbeda halnya dengan konsonan,
Falencia masih banyak yang belum dikuasainya.konssonan yang belum dapat
dikuasainya itu, diantanya :
·
[k] yang terletak di awal suatu suku kata
Misalnya : [unin] ‘kuning’
·
[p] yang terletak di awal sutu suku kata
Misalnya : [ntih] ‘putih’
[ena] ‘pena’
·
[t] yang terletak di awal suatu suku kata
Misalnya : [mpah] ‘tumpah’
Selain itu,
untuk bunyi hambat velar [g], nasal velar [ng], frikatif : [f], [v], [z], dan
[x], lateral [l], bunyi getar [r], bunyi [j], dan bunyi [ny], sama sekali belum
pernah terdengar. Khusus untu frikatif [s], baru kedengaran bila berada di
akhir kata. Oleh karena itu, muncul bunyi-bunyi seperti :
[cia] ‘fia’
[ita] ‘tiga’
[andin] ‘anjing’
[anis] ‘nangis’
[cucu] ‘susu’
[ayi] ‘lari’
[uyuh] ‘sepuluh’
[iyu] ‘biru’
[atu] ‘satu’
[ayon] ‘balon’
[nenes] nyenyes ‘cerewet’
2. Pemerolehan Morfosintaksis
Pada masa penelitian, Falencia lebih
banyak mengucapkan ujaran yang terdiri dari 1 kata dibandingkan ujaran yang
terdiri 2 kata atau lebih. Bahkan, data
yang didapat untuk ujaran ini masiha sangat sedikit, yaitu sebagai berikut :
[tek uyu]
[dak ayak]
[bobo? uyu]
[dik anis]
[dik andu]
[yuk ndah]
[buk, apo ?]
[mam mo yuk]
[ni dik andu]
[buk, cia num cucu]
[buk, cia nak andi]
Dari data di
atas, sebenarya sudah dapat dilihat bahwa Falencia telah menguasai beberapa tindak
ujaran :
·
Permintaan : [buk, cia nak andi] ‘ibu, Fia mau mandi’
·
Penolakan : [dak ayak] ‘tidak mau’
·
Pertanyaan : [buk, apo ?] ‘nama ibu siapa ?’
·
Pronomina : [ni dik andu] ‘ini adik andu’
Sementara, kalau
berdasarkan keterangan orang tuanya, untuk nominalisasi [yang], Falencia pernah
mengucapkan : [yan ni], [yan tu], ketika dia menunjukkan sesuatu yang diinginkannya,
misalnya ketika berbelanja. Untuk ujaran dalam bentuk afiks, memang belum
pernah terdengar.
No comments:
Post a Comment