KEEFEKTIFAN METODE HYPERSCAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA
PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 46
PALEMBANG
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Indonesia
pada hakikatnya adalah meningkatkan kemampuan berbahasa yang meliputi empat
aspek yaitu kemampuan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat aspek
tersebut sangat penting dalam proses pengajaran di sekolah. Oleh sebab itu,
tugas pengajar dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih dan menentukan metode
yang akan digunakan. Metode merupakan cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan
(KBBI, 2002:704).
Pada pembelajaran bahasa
khususnya membaca, diperlukan pemilihan metode yang tepat agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Sebuah metode akan dikatakan baik
bila sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan dapat dilaksanakan sesuai
dengan kemampuan pengajar dan peserta didiknya (Sunendar dan Iskandarwassid,
2009:102).
Pada keterampilan bahasa,
membaca merupakan suatu keterampilan yang sangat berperan penting bagi
pengembangan pengetahuan dan sebagai alat komunikasi bagi kehidupan manusia.
Dikatakan penting bagi pengembangan pengetahuan karena presentase transfer ilmu
pengetahuan terbanyak dilakukan melalui membaca (Sunendar dan Iskandarwassid,
2009:245). Dengan begitu kemampuan membaca sangat berpengaruh pada keberhasilan
siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Di dalam silabus bahasa
Indonesia dicantumkan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa
adalah membaca pemahaman. Siswa tidak hanya dituntut untuk mampu membaca tetapi
juga dituntut untuk memahami isi yang terkandung dalam bacaan tersebut.
Pada kenyataannya, pembelajaran
membaca pemahaman ini masih kurang mendapat perhatian. Terlihat pada proses
belajar mengajar di kelas, siswa hanya membaca sekilas saja tanpa memahami
maknanya. Selain itu kecepatan membaca siswa pun menurun. Hal ini didapat
berdasarkan wawancara peneliti kepada salah satu guru bahasa Indonesia.
Berdasarkan hasil wawancara itu juga diketahui bahwa selama ini pembelajaran
yang dipakai pada pelajaran membaca pemahaman menggunakan metode konvensional,
yaitu guru memberikan sebuah teks cerita kemudian menyuruh siswa untuk
membacanya dan menjawab pertanyaan yang telah disediakan.
Salah satu upaya yang bisa
dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan metode yang
tepat untuk membaca pemahaman. Djamarah
dan Zein (2010:73) menyatakan bahwa metode pembelajaran menempati peranan yang
tidak kalah penting dari komponen lainnya dalam kegiatan belajar mengajar
karena metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat
membangkitkan belajar seseorang sehingga guru dapat mempunyai cara-cara yang
tepat untuk memperoleh standar ketuntasan.
Saat ini telah banyak
ditemukan model, metode, teknik atau strategi dan media pembelajaran yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman, misalnya
metode Cooperative Integreted Reading
Composition (CIRC), model pembelajaran kata kunci, mind
mapping, dan metode Directed Reading Thinking Activity.
Dari berbagai model, metode,
teknik atau strategi dan media pembelajaran yang ditemukan, ada sebuah metode
yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman, yaitu metode hyperscan. Metode ini dperkenalkan oleh
Bobbi De Porter. Kelebihan metode ini dapat meningkatkan kecepatan membaca
serta pemahaman siswa terhadap bacaan.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) Sekolah Menengah Pertama dijelaskan bahwa siswa dituntut
mampu memahami teks bacaan. Jadi untuk memenuhi standar kompetensi pengajaran
bahasa Indonesia siswa diharuskan memahami teks bacaan.
Berdasarkan katalog skripsi
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, FKIP
Universitas Sriwijaya, peneliti mengetahui bahwa penerapan metode ini belum
diteliti. Oleh karena itu, peneliti mencoba menerapkan metode hyperscan. Peneliti mencoba menerapkan
metode pembelajaran tersebut di SMP Negeri 46 Palembang karena metode
pembelajaran ini belum pernah diterapkan.
Penelitian mengenai membaca
pemahaman sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti. Leo Diansyah melakukan
penelitian dengan judul ”Keefektifan Model Pembelajaran Pengenalan Kata Kunci
Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gelumbang
Kabupaten Muara Enim”. Selanjutnya
Efriyani melakukan penelitian dengan judul ”Keefektifan Model Pembelajaran Make A Match Dalam Pembelajaran Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 ABAB Kabupaten Muara Enim”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
skor rata-rata kelas eksperimen dan skor rata-rata kelas kontrol dari
perhitungan uji T menunjukkan tingkat kepercayaan 95%. Dari kedua hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Pengenalan Kata Kunci dan Model Pembelajaran Make A Match lebih efektif daripada metode konvensional. Perbedaan
penelitian ini dari penelitian sebelumnya terletak pada sumber data dan objek
penelitian serta metode yang digunakan sedangkan persamaannya terletak pada
objek kajiannya, yaitu kemampuan membaca pemahaman siswa Sekolah Menengah
Pertama (SMP).
1.1 Masalah
Masalah dalam penelitian ini
adalah apakah metode hyperscan lebih
efektif daripada metode konvensional terhadap kemampuan membaca pemahaman pada
siswa kelas VIII SMP Negeri 46 Palembang.
1.2 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui efektif atau tidaknya metode hyperscan terhadap kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 46 Palembang.
1.4 Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
secara teoritis dan praktis. Secara teori penelitian ini sebagai bahan kajian
teori untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa serta untuk
membuktikan kebenaran metode hyperscan dalam
pembelajaran membaca pemahaman.
Secara praktis, khususnya
dalam dunia pendidikan, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu
alternatif metode pembelajaran yang dapat dipergunakan di sekolah. Dengan
adanya alternatif metode pembelajaran ini diharapkan proses pembelajaran di
kelas dapat lebih optimal sehingga hasil belajar keterampilan membaca pemahaman
siswa dapat meningkat. Bagi sekolah SMP N 46 Palembang, hasil penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan hasil
belajar siswa kelas VIII sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan pada
akhirnya dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas.
No comments:
Post a Comment