Saturday 1 February 2014

Fungsi Sosiolinguistik Bahasa

Fungsi Sosiolinguistik Bahasa



1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Tidak dapat disangkal lagi bahwa bahasa merupakan salah satu alat komunikasi terpenting dalam kehidupan. Bagi setiap negara, bahasa wajib dimiliki seperti pada Negara Indonesia bahasa yang digunakan untuk alat komunikasi adalah Bahasa Indonesia. Selain berfungsi secara khusus, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai lambang kebanggan nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu berbagai  masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial dan bahasanya, serta alat perhubungan antarbudaya, antar daerah (Sugono, 2009:12). Melihat pentingnya bahasa bagi suatu negara, maka setiap wilayah yang mengaku sebagai negara harus mempunyai bahasa resmi yang mencerminkan kepribadian bangsanya.
Sosiolinguistik bahasa ternyata mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sosiolinguistik adalah kajian interdisipliner yang mempelajari pengaruh budaya terhadap cara suatu bangsa digunakan. Dalam hal ini bahasa berhubungan erat dengan masyarajat suatu wilayah sebagai subjek atau pelaku bahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi antara kelompok yang satu dengan yang lain (http://id.wikipedia.org/wiki/sosiolinguistik). Jadi, hal-hal seperti sikap suatu kelompok orang terhadap bahasa tertentu umpamanya atau fungsi dialek tertentu dalam suatu masyarakat, atau ciri-ciri dan tingkat pemakai bahasa tertentu untuk keperluan tertentu, semua itu mendapatkan perhatian sosiolinguistik bahasa (Anwar, 1999:106).

1.2 Permasalahan
Adapun permasalahan dalam makalah ini, yaitu:
1). apa pengertian sosiolinguistik?
2). apakah masalah-masalah yang terdapat dalam sosiolinguistik?
3). bagaimana fungsi sosiolinguistik dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1). menjelaskan pengertian sosiolinguistik
2). menjelaskan masalah-masalah yang terdapat dalam sosiolinguistik
3). fungsi sosiolinguistik dalam kehidupan sehari-hari

1.4 Manfaat
Manfaat makalah ini adalah:
1). mengetahui dan memahami pengertian sosiolinguistik
2). mengetahui dan memahami masalah-masalah yang terdapat dalam sosiolinguistik
3). mengetahui dan memahami fungsi sosiolinguistik dalam kehidupan sehari-hari











2. Pembahasan
2.1 Pengertian Sosiolinguistik
Sosiolinguistik merupakan ilmu antar disiplin antar sosiologi dan linguistik, dua bidang ilmu empiris yang mempunyai kaitan yang sangat erat. Menurut Chaer dan Agustina (2004:2), sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia didalam masyarakat, dan mengenai lembaga-lembaga dan proses sosial yang ada didalam masyarakat, sedangkan linguistik adalah  bidang ilmu yang mempelajari bahasa atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannyae. Dengan demikian, sosiolinguistik adalah bidang ilmu anatardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu didalam masyarakat.
2.2 Masalah-masalah Sosiolinguistik
Masalah dalam sosiolinguistik adalah hal-hal yang merupakan topik-topik yang dibahas atau dikaji dalam sosiolinguistik. Menurut Chaer dan Agustina (dalam Aslinda dan Syafyahyu 2007: 6-7) ada tujuh masalah yang dibicarakan dalam sosiolinguistik, yaitu:
1)      identitas sosial penutur, misalnya apa dan siapa penutur tersebut, dan bagaimana hubungannya dengan lawan tuturnya;
2)      identitas sosial dari pendengar yang terlibat dilihat dari pihak penutur, misalnya anggota keluarga, teman karib, guru, murid, tetangga, dsb;
3)      lingkungan sosial tempat peristiwa tutur, misalnya peristiwa tutur dapat terjadi di ruang keluarga, di ruang kuliah, perpustakaan atau di pinggir jalan;
4)      analisis sinkronik dan diakronik dari dialek-dialek sosial;
5)      penilaian sosial yang berbeda oleh penutur terhadap prilaku bentuk-bentuk ujaran, maksudnya setiap penutur tentunya mempunyai kelas sosial tertentu dalam masyarakat dan berdasarkan kelas sosialnya itu ia mempunyai penilaian tersendiri terhadap bentuk-bentuk perilaku ujaran yang berlangsung;
6)      tingkatan variasi dan ragam linguistik, maksudnya sehubungan dengan heterogennya anggota suatu masyarakat  tutur,maka bahasa juga sangat bervariasi;
7)      penerpan praktis dari penelitian sosiolinguistik yang membicarakan kegunaan penelitian sosiolinguistik untuk mengatasi masalah-masalah praktis dalam masyarakat.
Selain masalah-masalah yang ada di atas, ada dua masalah sosiolinguistik yang terdapat dalam masyarakat multilingual dimana kontak bahasa terjadi, yaitu alih kode dan campur kode.
Menurut Appel (dalam Aslinda dan Syafyahyu, 2007: 85), alih kode adalah gejala peralihan pemakaian bahasa karena berubah situasi. Sedangkan menurut Hymes (dalam Aslinda dan Syafyahyu, 2007: 85), alih kode bukan hanya terjadi antar bahasa, melinkan juga terjadi antara ragam-ragam bahasa dan gaya bahasa yang terdapat dalam suatu bahasa. Dengan demikian, alih kode itu merupakan gejala peralihan pemakaian bahasa yang terjadi karena situasi dan terjadi antarbahasa serta antarragam dalam satu bahasa.
Faktor-faktor yang menyebabkan alih kode antara lain siapa yang berbicara, dengan bahasa apa, kepada siapa, kapan, dan dengan tujuan apa.
Suwito (dalam Aslinda dan Syafyahyu, 2007: 86), membedakan alih kode dalam dua macam, yakni alih kode internal yang terjadi antarbahasa sendiri an alih kode eksternal yang terjadi antara bahasa sendiri dan bahasa asing.
Pembicaraan mengenai alih kode biasanya diikuti dengan pembicaraan tentang campur kode. Campur kode terjadi apabila seorang penutur bahasa, misalnya bahasa Indonesia memasukkan unsur-unsur bahasa daerahnya kedalam pembicaraan bahasa Indonesia. Nababan (dalam Aslinda dan Syafyahyu, 2007: 87), mengemukakan ciri yang menonjol dalam campur kode ini ialah kesantaian atau situasi informal. Dalam situasi berbahsa formal, jarang terjadi campur kode, kalau terdapat campur kode dalam keadaan itu karena tidak ada atau ungkapan yang tepat untuk menggantikan bahasa yang sedang dipakai sehingga perlu memakai kata atau ungkapan dari bahasa daerah atau bahasa asing.
Thelander (dalam Aslinda dan Syafyahyu, 2007: 87), mencoba menjelaskan perbedaan antara alih kode dan campur kode. Menurutnya, bila dalam suatu peristiwa tutur terjadi peralihan dari satu klausa ke suatu bahasa ke klausa bahasa lain maka peristiwa yang terjadi adalah alih kode. Akan tetapi, jika dalam suatu peristiwa tutur klausa-klausa dan frase-frase ynag digunakan terdiri dari kalusa dan frase campuran yang masing-masing tidak lagi mendukung fungsi sendiri-sendiri, maka peristiwa yang terjadi adalah campur kode. Dengan kata lain, jika seseorang menggunakan suatu kata atau frase dari suatu bahasa, orang tersebut telah melakukan campur kode. Akan tetapi apabila seseorang menggunakan satu klausa jelas-jelas memiliki struktur suatu bahasa dan klausa itu disusun menurut struktur bahasa lain, maka peristiwa yang terjadi adalah alih kode.
2.3 Fungsi sosiolinguistik Bahasa
Setiap bidang ilmu tentu mempunyai kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga dengan sosiolinguistik. Kegunaan sosiolinguistik bagi kehidupan sehari-hari sangat banyak, sebab bahasa sebagai alat komunikasi verbal manusia, tentunya mempunyai aturan-aturan tertentu. Dalam penggunaannya sosiolinguistik memberikan pengetahuan bagaimana menggunakan bahasa itu dalam aspek atau segi sosial tertentu. Sosiolinguistik  akan memberikan pedoman kepada kita dalam berkomunikasi dengan menunjukkan bahasa, ragam bahasa atau gaya bahasa apa yang harus kita gunakan jika kita berbicara dengan orang tertentu. Misalnya jika kita adalah anak dalam suatu keluarga, tentu kita harus menggunakan ragam/gaya bahasa yang berbeda jika lawan bicara kita adalah ayah, ibu, kakak, atau adik. Jika kita seorang murid, tentu kita harus menggunakan ragam atau gaya bahasa yang berbeda pula terhadap guru, terhadap teman sekelas atau terrhadap sesama murid yang kelasnya lebih tinggi. Sosiolinguistik juga akan menunjukan bagaimana kita harus berbicara bila kita berada dalam masjid, ruang perpustakaan, taman, pasar, atau juga di lapangan sepakbola.





3. Penutup
3.1 Kesimpulan
Dari uraian sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa sosiolinguistik merupakan bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu didalam masyarakat. Masalah-masalah yang dibahas atau dikaji dalam sosiolinguistik yaitu identitas sosial penutur, identitas sosial dari pendengar yang terlibat, lingkunag sosial tempat peristiwa tutur, analisis sinkronik dan diakronik dari dialek-dialek sosial, penilaian sosial yang berbeda oleh pentur terhadap perilaku bentuk-bentuk ujaran, tingkatan variasi dan ragam linguistik, serta penerapan praktis dari penelitian sosiolinguistik. Adapun fungsi sosiolinguistik bahasa dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak, salah satunya memberikan pengetahuan bagaimana cara menggunakan bahasa dalam aspek atau segi sosial tertentu.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa pada khususnya untuk memahami fungsi sosiolinguistik bahasa. Terutama dalam bidang sosiolinguistik yang banyak memperhatikan kaitan bahasa dengan kehidupan masyarakat. Diharapkan juga dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai fungsi sosiolinguistik bahasa.








Daftar Pustaka
Anonim. 2009. “Sosiolinguistik”. Online. (http://id.wikipedia.org/wiki/sosiolinguistik). Diakses tanggal 22 Maret 2009.
Anwar, Khaidir. 1996. Beberapa Aspek Sosio – Kultural Masalah Bahasa. Yogykarta: Gajah Mada University press.
Aslinda dan Leni Syafyahyu. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT Refika Aditama
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

No comments:

Post a Comment