Fungsi Sosiolinguistik Bahasa
1. Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Tidak
dapat disangkal lagi bahwa bahasa merupakan salah satu alat komunikasi
terpenting dalam kehidupan. Bagi setiap negara, bahasa wajib dimiliki seperti
pada Negara Indonesia bahasa yang digunakan untuk alat komunikasi adalah Bahasa
Indonesia. Selain berfungsi secara khusus, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai
lambang kebanggan nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu
berbagai masyarakat yang berbeda-beda
latar belakang sosial dan bahasanya, serta alat perhubungan antarbudaya, antar
daerah (Sugono, 2009:12). Melihat pentingnya bahasa bagi suatu negara, maka
setiap wilayah yang mengaku sebagai negara harus mempunyai bahasa resmi yang
mencerminkan kepribadian bangsanya.
Sosiolinguistik
bahasa ternyata mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sosiolinguistik
adalah kajian interdisipliner yang mempelajari pengaruh budaya terhadap cara
suatu bangsa digunakan. Dalam hal ini bahasa berhubungan erat dengan masyarajat
suatu wilayah sebagai subjek atau pelaku bahasa sebagai alat komunikasi dan
interaksi antara kelompok yang satu dengan yang lain (http://id.wikipedia.org/wiki/sosiolinguistik).
Jadi, hal-hal seperti sikap suatu kelompok orang terhadap bahasa tertentu
umpamanya atau fungsi dialek tertentu dalam suatu masyarakat, atau ciri-ciri dan
tingkat pemakai bahasa tertentu untuk keperluan tertentu, semua itu mendapatkan
perhatian sosiolinguistik bahasa (Anwar, 1999:106).
1.2
Permasalahan
Adapun
permasalahan dalam makalah ini, yaitu:
1).
apa pengertian sosiolinguistik?
2).
apakah masalah-masalah yang terdapat dalam sosiolinguistik?
3).
bagaimana fungsi sosiolinguistik dalam kehidupan sehari-hari?
1.3
Tujuan
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah:
1).
menjelaskan pengertian sosiolinguistik
2).
menjelaskan masalah-masalah yang terdapat dalam sosiolinguistik
3).
fungsi sosiolinguistik dalam kehidupan sehari-hari
1.4
Manfaat
Manfaat
makalah ini adalah:
1).
mengetahui dan memahami pengertian sosiolinguistik
2).
mengetahui dan memahami masalah-masalah yang terdapat dalam sosiolinguistik
3).
mengetahui dan memahami fungsi sosiolinguistik dalam kehidupan sehari-hari
2. Pembahasan
2.1
Pengertian Sosiolinguistik
Sosiolinguistik
merupakan ilmu antar disiplin antar sosiologi dan linguistik, dua bidang ilmu
empiris yang mempunyai kaitan yang sangat erat. Menurut Chaer dan Agustina
(2004:2), sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia
didalam masyarakat, dan mengenai lembaga-lembaga dan proses sosial yang ada
didalam masyarakat, sedangkan linguistik adalah
bidang ilmu yang mempelajari bahasa atau bidang ilmu yang mengambil
bahasa sebagai objek kajiannyae. Dengan demikian, sosiolinguistik adalah bidang
ilmu anatardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan
bahasa itu didalam masyarakat.
2.2
Masalah-masalah Sosiolinguistik
Masalah
dalam sosiolinguistik adalah hal-hal yang merupakan topik-topik yang dibahas
atau dikaji dalam sosiolinguistik. Menurut Chaer dan Agustina (dalam Aslinda
dan Syafyahyu 2007: 6-7) ada tujuh masalah yang dibicarakan dalam sosiolinguistik,
yaitu:
1) identitas
sosial penutur, misalnya apa dan siapa penutur tersebut, dan bagaimana
hubungannya dengan lawan tuturnya;
2) identitas
sosial dari pendengar yang terlibat dilihat dari pihak penutur, misalnya
anggota keluarga, teman karib, guru, murid, tetangga, dsb;
3) lingkungan
sosial tempat peristiwa tutur, misalnya peristiwa tutur dapat terjadi di ruang
keluarga, di ruang kuliah, perpustakaan atau di pinggir jalan;
4) analisis
sinkronik dan diakronik dari dialek-dialek sosial;
5) penilaian
sosial yang berbeda oleh penutur terhadap prilaku bentuk-bentuk ujaran,
maksudnya setiap penutur tentunya mempunyai kelas sosial tertentu dalam
masyarakat dan berdasarkan kelas sosialnya itu ia mempunyai penilaian
tersendiri terhadap bentuk-bentuk perilaku ujaran yang berlangsung;
6) tingkatan
variasi dan ragam linguistik, maksudnya sehubungan dengan heterogennya anggota
suatu masyarakat tutur,maka bahasa juga
sangat bervariasi;
7) penerpan
praktis dari penelitian sosiolinguistik yang membicarakan kegunaan penelitian
sosiolinguistik untuk mengatasi masalah-masalah praktis dalam masyarakat.
Selain
masalah-masalah yang ada di atas, ada dua masalah sosiolinguistik yang terdapat
dalam masyarakat multilingual dimana kontak bahasa terjadi, yaitu alih kode dan
campur kode.
Menurut
Appel (dalam Aslinda dan Syafyahyu, 2007: 85), alih kode adalah gejala
peralihan pemakaian bahasa karena berubah situasi. Sedangkan menurut Hymes
(dalam Aslinda dan Syafyahyu, 2007: 85), alih kode bukan hanya terjadi antar
bahasa, melinkan juga terjadi antara ragam-ragam bahasa dan gaya bahasa yang
terdapat dalam suatu bahasa. Dengan demikian, alih kode itu merupakan gejala
peralihan pemakaian bahasa yang terjadi karena situasi dan terjadi antarbahasa
serta antarragam dalam satu bahasa.
Faktor-faktor
yang menyebabkan alih kode antara lain siapa yang berbicara, dengan bahasa apa,
kepada siapa, kapan, dan dengan tujuan apa.
Suwito
(dalam Aslinda dan Syafyahyu, 2007: 86), membedakan alih kode dalam dua macam,
yakni alih kode internal yang terjadi antarbahasa sendiri an alih kode
eksternal yang terjadi antara bahasa sendiri dan bahasa asing.
Pembicaraan
mengenai alih kode biasanya diikuti dengan pembicaraan tentang campur kode.
Campur kode terjadi apabila seorang penutur bahasa, misalnya bahasa Indonesia
memasukkan unsur-unsur bahasa daerahnya kedalam pembicaraan bahasa Indonesia.
Nababan (dalam Aslinda dan Syafyahyu, 2007: 87), mengemukakan ciri yang
menonjol dalam campur kode ini ialah kesantaian atau situasi informal. Dalam
situasi berbahsa formal, jarang terjadi campur kode, kalau terdapat campur kode
dalam keadaan itu karena tidak ada atau ungkapan yang tepat untuk menggantikan
bahasa yang sedang dipakai sehingga perlu memakai kata atau ungkapan dari
bahasa daerah atau bahasa asing.
Thelander
(dalam Aslinda dan Syafyahyu, 2007: 87), mencoba menjelaskan perbedaan antara
alih kode dan campur kode. Menurutnya, bila dalam suatu peristiwa tutur terjadi
peralihan dari satu klausa ke suatu bahasa ke klausa bahasa lain maka peristiwa
yang terjadi adalah alih kode. Akan tetapi, jika dalam suatu peristiwa tutur
klausa-klausa dan frase-frase ynag digunakan terdiri dari kalusa dan frase
campuran yang masing-masing tidak lagi mendukung fungsi sendiri-sendiri, maka
peristiwa yang terjadi adalah campur kode. Dengan kata lain, jika seseorang
menggunakan suatu kata atau frase dari suatu bahasa, orang tersebut telah
melakukan campur kode. Akan tetapi apabila seseorang menggunakan satu klausa
jelas-jelas memiliki struktur suatu bahasa dan klausa itu disusun menurut
struktur bahasa lain, maka peristiwa yang terjadi adalah alih kode.
2.3
Fungsi sosiolinguistik Bahasa
Setiap
bidang ilmu tentu mempunyai kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga
dengan sosiolinguistik. Kegunaan sosiolinguistik bagi kehidupan sehari-hari
sangat banyak, sebab bahasa sebagai alat komunikasi verbal manusia, tentunya
mempunyai aturan-aturan tertentu. Dalam penggunaannya sosiolinguistik
memberikan pengetahuan bagaimana menggunakan bahasa itu dalam aspek atau segi
sosial tertentu. Sosiolinguistik akan
memberikan pedoman kepada kita dalam berkomunikasi dengan menunjukkan bahasa,
ragam bahasa atau gaya bahasa apa yang harus kita gunakan jika kita berbicara
dengan orang tertentu. Misalnya jika kita adalah anak dalam suatu keluarga,
tentu kita harus menggunakan ragam/gaya bahasa yang berbeda jika lawan bicara
kita adalah ayah, ibu, kakak, atau adik. Jika kita seorang murid, tentu kita
harus menggunakan ragam atau gaya bahasa yang berbeda pula terhadap guru,
terhadap teman sekelas atau terrhadap sesama murid yang kelasnya lebih tinggi.
Sosiolinguistik juga akan menunjukan bagaimana kita harus berbicara bila kita
berada dalam masjid, ruang perpustakaan, taman, pasar, atau juga di lapangan
sepakbola.
3. Penutup
3.1
Kesimpulan
Dari
uraian sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa sosiolinguistik merupakan
bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan
penggunaan bahasa itu didalam masyarakat. Masalah-masalah yang dibahas atau
dikaji dalam sosiolinguistik yaitu identitas sosial penutur, identitas sosial
dari pendengar yang terlibat, lingkunag sosial tempat peristiwa tutur, analisis
sinkronik dan diakronik dari dialek-dialek sosial, penilaian sosial yang
berbeda oleh pentur terhadap perilaku bentuk-bentuk ujaran, tingkatan variasi dan
ragam linguistik, serta penerapan praktis dari penelitian sosiolinguistik.
Adapun fungsi sosiolinguistik bahasa dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak,
salah satunya memberikan pengetahuan bagaimana cara menggunakan bahasa dalam
aspek atau segi sosial tertentu.
3.2
Saran
Dengan
adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa pada khususnya untuk
memahami fungsi sosiolinguistik bahasa. Terutama dalam bidang sosiolinguistik
yang banyak memperhatikan kaitan bahasa dengan kehidupan masyarakat. Diharapkan
juga dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai fungsi sosiolinguistik bahasa.
Daftar
Pustaka
Anonim. 2009. “Sosiolinguistik”. Online. (http://id.wikipedia.org/wiki/sosiolinguistik). Diakses
tanggal 22 Maret 2009.
Anwar, Khaidir. 1996. Beberapa Aspek Sosio – Kultural Masalah Bahasa. Yogykarta: Gajah
Mada University press.
Aslinda dan Leni Syafyahyu. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT
Refika Aditama
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
No comments:
Post a Comment