Friday 18 February 2011

Riwayat Adanya Puyang Mulejadi Dusun Penanggiran (Mulia Sakti)



Pada suatu hari di awal musim kemarau, puyang Marige Sakti yang sekarang puyangnya orang dusun Embawang bermaksud hendak memberi ikan kepada adiknya Puyang Mulia Sakti. Ikan tersebut dibungkus dengan daun pisang. Setelah tiba di pondok, yang ada hanya isterinya dalam keadaan tidur pulas. Menurut adat istiadat bahwa tidak baik jika membangunkan seorang perempuan dari tidurnya, apalagi isteri orang atau isteri adik sendiri. Maka oleh sebab itu bungkusan ikan tersebut digantungkannya di atas pintu depan pondok agar mudah dilihat dan aman dari gangguan binatang.
Sewaktu isteri puyang Mulia Sakti bangun dari tidur, ia tidak membuka pintu depan, ia keluar masuk pondok lewat pintu belakang, sehingga bungkusan ikan tersebut tidak diketahuinya. Barulah setelah magrib, puyang Mulia Sakti pulang dari sawah lewat pintu depan dilihatnya ada bungkusan ikan tergantung di atas pintu. Setelah bungkusan ikan tersebut dibuka ternyata ikannya telah membusuk dan terdapat banyak berenge (peheceng) yaitu bibit ulat ulat yang dimuntahkan oleh lalat. Setelah melihat keadaan ikan yang telah membusuk tersebut, puyang Mulia Sakti timbul salah sangka terhadap kakaknya puyang Marige Sakti, dikiranya beliau memberikan ikan yang telah busuk, sehingga tersinggunglah perasaan puyang Mulia Sakti dan mengambil kesimpulan untuk pergi merantau dan berpisah dengan puyang Marige Sakti.
Keesokan harinya puyang Mulia Sakti bersama isterinya berusaha membuat rakit dari aur duri, satangnya dari tebu lingga, ajirnya dari kayu ubar-ubar, serta dendannya dari kulit akar. Setelah selesai membuat rakit tersebut mereka langsung milir mengikuti arus sungai Enim dan langsung ke sungai Lematang. Mereka bertekad, “sebelum ada ikan Lampam yang  memasuki bakul pada waktu mencuci beras, mereka tidak akan singgah-singgah”.
Al hasil sewaku mereka akan melewati muara sungai Tapus, disaat isterinya mencuci beras masuklah seekor ikan Lampam ke dalam bakul beras tersebut. Dengan spontan setelah beliau ingat akan apa yang telah ditekadkan sebelumnya, maka beliau memutuskan untuk singgah dan bermalam di sana. Ternyata banyak sudah tanda-tanda yang mendorong puyang Mulia Sakti untuk menetap di sana, tanda-tanda tersebut antar lain.
1.       Pada waktu mereka mandi banyak sekali ikan-ikan dan udang-udang yang mengerumni mereka.
2.       Atah beras yang dibuang sore kemarin terlihat tanda-tanda akan tumbuh/sudah keluar lembaganya.
3.       Dari atas tebing Tapus, di seberang sungai lematang terlihat jelas hamparan rawa-rawa yang baik sekali untuk dibuat persawahan.
4.       Hawanya terasa sangat sejuk dan berkesan.
5.       Dan lain-lain sebagainya yang membuat perasaan menjadi tentram dan damai.
Pada akhirnya puyang Mulia Sakti bersama isterinya mengambil kesimpulan untuk menetap dan berdomisili sampai ke anak cucu di tebing Tapus sebelah ulu Lubuk Pendam, yang sekarang sebagai lokasi pemakaman keluarga puyang Mulia Sakti dengan sebutan PEMAKAMAN PUYANG MULE JADI.
Sumber:
Umar Hasan, Penanggiran, 10 Asyuro 1416 H (9 Juni 1965 M)
Menurut Hasan (1965), “masih ada cerita-cerita lagi tentang pengalaman Puyang Mulia Sakti selama hidupnya di Tapus, tapi berhubung cerita tersebut menurut saya (Hasan) akan berdampak negatif, yaitu mengandung bibit-bibit permusuhan antara dusun Penanggiran dengan dusun yang bersangkutan, maka cerita tersebut penulisannya untuk sementara ditunda”.

3 comments:

  1. SeMoga Bermanfaat dan menambah pengetahuan semua orang,khususnya masyarakat Desa penanggiran.

    ReplyDelete
  2. Lemak nian ame jeme bahi luni, tanah luas nak buat kebun nak buat sawah, dide nak beli. Ikan bayk di aungai dak katek yg Meracun ikan.

    ReplyDelete
  3. Jadi Nanye Dide?
    Maaf SebelumNye
    Name Aku : Tedi Bin Harjono
    Alamat : Desa 5 Penanggiran
    Kec : Gunung Megang
    Kab : Muara Enim
    Yang Nak Aku TanyeKan
    Kalu Boleh Tahu? (KapanKah Hari/Bulan/Tahun) Kejadian "Puyang Mulia Sakti Mampet Ke Tebeng Tapos?
    Kalu Pacak (Lemak MemperingatiNye)
    Hari TerjadiNye
    Maaf Nian SebelomNye
    Kalu lH Lancang??

    ReplyDelete